©. Copy Right 8hUlh3. Diberdayakan oleh Blogger.
Powered By Blogger

Kamis, 23 Juni 2011

Drupal

Drupal adalah sebuah konten open source platform manajemen powering jutaan situs web dan aplikasi. Ini dibangun, digunakan, dan didukung oleh komunitas yang aktif dan beragam orang di seluruh dunia.

Keuntungan dari drupal sendiri yaitu: Kita tidak perlu membuat Database baru lagi, karena dtabase telah diberikan. Selain itu drupal mudah untuk digunakan bagi kaum newbi seperti saya ini..

Untuk memperoleh Drupal terbaru silahkan kunjungi http://drupal.org/

setelah berhasil di download sebaiknya kita install dulu php nya..terus...kita jalanin deh tu...wamp servernya... terus instal drupal caranya: extract drupal downloadan kita tadi, terus taruh di directori tempat kita install php. kemudian kalian baca aja deh panduann installnya di http://drupal.org/ lagi males ngetik...hehehe..

Disini teman-teman bisa melihat serta memilih tema dan modul penggunaan drupal itu sendiri.

Saya punya contoh pembuatan web dengan drupal ini saat pertama kali mencobanya:

Saya menggunakan Theme: Garland 7.0 (sebagi default theme). utuk penyisipan gambarnya perusahaan / web kita dilanjut next time y....?? mau makan dulu... laper nich....hehehehe....

Rabu, 15 Juni 2011

Hack Win-xp Password with OPH crackInfrastruktur yang Lebih Solid Saat pertama kali melihat source code Joomla, saya langsung berpikir bahwa kode Joomla tidak begitu baik. Misalnya, saya tidak dapat melihat alasan mengapa ada perbedaan antara components, libraries, modules, dan plugins. Lalu dalam setiap file PHP ada kode-kode pengaman yang sebenarnya tidak diperlukan. Drupal merupakan sebuah framework yang sangat solid dan fleksibel. Sebagai contoh, kelas-kelas pengguna dalam Joomla sudah terpatri sejak instalasi dan tidak dapat diubah sama sekali (hanya ada administrator, publisher, dll.). Dalam Drupal, kelas user dapat dibuat berapa saja. Anda ingin membagi tugas administrasi berita dan forum ke dua orang yang berbeda, dan masing-masing dilarang mengganggu kerja yang lain? Tidak masalah dalam Drupal. Drupal juga sangat baik dalam hal kategorisasi konten. Sama seperti pembangunan kota, infrastruktur yang baik merupakan bekal yang sangat penting bagi kehidupan sebuah proyek CMS. Support untuk Database Selain MySQL Drupal 6 telah memiliki database abstraction layer sendiri. Berarti, akan sangat mudah untuk menggunakan RDBMS lain selain MySQL. Joomla, sayangnya, hanya dapat digunakan untuk MySQL, dan untuk mengubah hal tersebut akan ada sangat banyak kode yang harus ditulis ulang karena banyak query dalam Joomla yang hanya khusus dimengerti oleh MySQL. Update Otomatis Drupal dapat diatur agar memberitahu administrator setiap ada update untuk modul-modul yang digunakan serta update pada core Drupal itu sendiri. Jadi, Anda tak perlu lagi memeriksa setiap modul yang digunakan untuk melakukan update. Hal ini penting sekali lo kalau website Anda punya banyak musuh, agar website Anda selalu terjaga dari kemungkinan-kemungkinan hacking. Fitur-fitur yang Modular Bisakah Anda mematikan fitur komentar dalam Joomla, sampai tidak ada satupun kode untuk fitur komentar yang digunakan? Bisakah Anda mematikan fitur upload gambar? Bisakah Anda mematikan fitur upload file? Dengan Drupal, bisa. Selain itu, karena sistemnya yang fleksibel sekaligus ketat, banyak modul Drupal yang saling menambah fitur satu sama lain. Di Joomla, ada banyak extension yang memiliki fitur yang (hampir) sama, atau hanya merupakan gabungan dari dua extension. Development Cycle yang Cepat Anda dapat melihat sendiri kecepatan development Drupal dengan Joomla. Sebagai contoh, Drupal 6 dirilis lebih dahulu daripada Joomla 1.5, padahal versi Joomla sebelumnya sudah lebih tua daripada versi Drupal terdahulu. Selain itu para developer Drupal sangat yakin akan fitur-fitur yang mereka tambahkan dalam setiap rilis, sampai-sampai mereka berkomitmen bahwa setiap rilis yang menambah fitur akan menambah satu major version number (misalnya dari 5.7 ke 6.0). Berarti, ada sangat banyak perubahan dalam satu kali rilis – menambah major version itu layaknya melakukan upgrade dari Windows XP ke Windows Vista. Bagaimana dengan Joomla? Dengan waktu development yang kurang lebih sama, mereka masih kurang percaya diri untuk menambah major version number dari 1 ke 2, mereka hanya menambahkan minor version number dari 1 ke 1.5. Tentu saja, penomoran versi tidak dapat dijadikan pegangan (yang mana yang menurut Anda lebih canggih – Linux Kernel 2.6 atau Photoshop 7.0?), tetapi kita punya gambaran umum mengenai banyaknya fitur-fitur yang dijejali dalam satu kali rilis. Lebih Ringan / Lightweight Joomla_1.5.1-Stable-Full_Package.tar.gz memiliki besar sekitar 3 MB lebih, sedangkan drupal-6.1.tar.gz hanya sebesar sekitar 1 MB. Saat diekstraksi, Joomla memiliki besar 12.2 MB; Drupal 3.3 MB. Perbedaannya hampir empat kali lipat! Selain itu, ada 3573 file di dalam Joomla_1.5.1-Stable-Full_Package.tar.gz. Dalam drupal-6.1.tar.gz? Hanya ada 463 file! Mungkin Anda berpikir, mengapa masalah besar file saja menjadi masalah besar, bukankah hard disk di rumah saya saja sudah sebesar 40 GB / lebih, apalagi di server saya??? Bukan itu masalahnya. Makin sedikit besar file maka makin sedikit kode PHP yang ada. Maka: • makin sedikit kode yang harus dieksekusi oleh webserver. Berarti webserver akan berjalan lebih cepat. Tentu saja di sini kita berasumsi (yang salah) bahwa semua kode dieksekusi di setiap request. • makin sedikit tempat bug bersarang. • makin sedikit jumlah kode yang harus dibaca seorang programer yang ingin mencoba meng-hack, memperbaiki, atau menambah fitur pada Joomla/Drupal. Selain itu, kebutuhan ruang harddisk yang kecil juga sangat diperlukan untuk orang-orang yang menggunakan hosting murah dengan disk-space yang kecil (misalnya 10 MB atau 50 MB). Bayangkan saja, dengan hosting 10 MB, seseorang tidak dapat menginstall Joomla sama sekali, sedangkan ia dapat menginstall Drupal dan masih memiliki sisa ruang sebesar 6 MB lebih untuk database. Apalagi jika Anda menghitung waktu yang diperlukan untuk melakukan upload via FTP. Support untuk Multiple Website Dengan Drupal Anda akan diberikan pilihan untuk membangun lebih dari satu website dengan codebase yang sama. Berarti And ahanya perlu meng-upload Drupal, module, dan theme yang diperlukan sekali saja dan semua itu dapat digunakan untuk beberapa website di server yang sama. Jika Anda melakukan upgrade terhadap codebase, maka semua website Anda akan otomatis ter-update! Oke kan? • Blocks: block adalah pembagian isi yang ada dalam sidebar, header, footer, dll. (mirip seperti widgets pada WordPress). Contoh block adalah tampilan navigasi dan tampilan banyaknya pengguna yang online. Dengan Drupal kita dapat mengatur letak block-block tersebut, sesuai dengan tempat yang disediakan oleh theme. • Menus: di sini kita mengatur link-link yang muncul di website kita sebagai navigasi. Misalnya, kita dapat menaruh link ke halaman “About Us” di sebelah kanan atas website (Primary Links). • Modules: sebuah modul akan memberi fungsi tambahan dalam Drupal. Contoh module adalah module untuk upload gambar dan module untuk menambahkan text editor pada kotak komentar. Jika ada fitur yang seharusnya ada dalam Drupal tetapi tidak ada, maka module-lah jawabannya. • Themes: di sini Anda dapat mengatur desain website yang digunakan dan beberapa pengaturan tentang desain. Content Management • Comments: lihat, edit atau delete komentar-komentar yang masuk ke situs Anda. Ada juga pengaturan untuk komentar. • Content: lihat, edit atau delete konten website Anda. • Content types: konten dalam Drupal dibagi dalam beberapa tipe. Contoh tipe konten adalah: forum topic, artikel, blog post (Anda dapat membuat content type sendiri). Setiap content type bisa punya pengaturan sendiri, misalnya kita dapat mengatur agar forum topic dapat memiliki attachment ke dalamnya, tetapi artikel tidak. • Post settings: mengatur cara-cara user melakukan posting (harus preview dulu atau tidak, dll.). Di sini ada pengaturan untuk teaser, yang tidak lain adalah penggalan konten yang akan muncul di halaman depan. • RSS Publishing: pengaturan tentang RSS feed (tidak begitu penting). • Taxonomy: inilah salah satu kata-kata sulit yang disukai Drupal – padahal taxonomy tidak lain adalah kategori konten. Taxonomy terdiri dari vocabulary, contohnya “Topik Utama”. Tiap vocabulary memiliki term (terminologi) yang banyak, contohnya “CMS”, “Web Development”, “Security”. Bagi Anda yang familiar dengan blog, taxonomy juga bisa berlaku sebagai tag. Site Configuration • Actions: di sini kita dapat mengatur agar sesuatu terjadi jika terjadi hal yang lain (apa tuh maksudnya? :D). Contohnya kita dapat mengatur agar website kita mengirimkan e-mail setiap ada komentar baru. • Administration theme: pengaturan tentang theme mana yang digunakan pada halaman administrasi (sangat tidak penting). • Clean URLs: pengaturan ini akan menghilangkan “?q=” pada URL. Contohnya, http://localhost/drupal-6/?q=admin akan berubah menjadi http://localhost/drupal-6/admin. Sayangnya dibutuhkan pengaturan khusus pada Apache untuk ini (makanya fitur ini dimatikan secara default). • Date and time: pengaturan tentang waktu. • Error reporting: pengaturan tentang halaman error dan laporan error jika terjadi masalah dengan website Anda. • File system: di sini kita mengatur letak Drupal menaruh file-file yang di-upload oleh user. • Image toolkit: 99% tidak pernah digunakan, jika Anda menggunakannya Anda sudah lebih pintar dari saya ;) • Input formats: di sini kita mengatur filter yang digunakan user untuk melakukan posting. Misalnya Anda dapat mengatur penggunaan HTML (buat orang-orang teknis), BBCode (buat yang sering buka-buka forum), atau Wiki format (buat yang sering buka-buka wiki). Tentu saja semua fitur tambahan tersebut memerlukan module tambahan. • Logging and alerts: pengaturan log (tidak begitu penting). • Performance: di sini kita dapat meningkatkan kecepatan website dengan menyalakan fitur-fitur untuk caching. Tidak dianjurkan untuk website yang masih dalam tahap pembuatan. • Site information: di sini kita dapat mengatur judul, motto, e-mail, footer dll. dari website kita. • Site maintenance: di sini kita dapat mematikan website kita untuk sementara selama dilaksanakannya maintenance. User Management • Access rules: di sini kita dapat memblokir user yang nakal dengan filter username, e-mail, atau IP address. • Permissions: di sini kita dapat mengatur kewenangan yang dimiliki oleh tiap-tiap role (penjelasan mengenai role ada di bawah ini). • Roles: di sini kita dapat mengatur tentang role. Role dalam Drupal merupakan “kelas” (seperti dalam kelas sosial), yang berguna ntuk mengatur kewenangan seorang user. Contohnya, user dengan role “editor” bisa mengedit artikel, user dengan role “forum administrator” bisa mengedit dan menghapus forum topic. Kita dapat membuat role sebanyak yang diperlukan. • User settings: pengaturan registrasi user dan profil user secara umum. • Users: lihat, edit, dan hapus user yang sudah ada, serta menambahkan user baru. Reports Dalam Drupal 5, bagian ini disebut Logs, tetapi isinya sama saja. Anda dapat mengaktifkan module Statistics untuk menambahkan bebearapa fitur di dalam bagian ini. • Recent log entries: Drupal mencatat banyak hal, seperti saat ada komentar baru, konten baru, atau error. Di sini kita dapat melihat catatan-catatan tersebut. • Top ‘access denied’ errors: di sini kita dapat melihat halaman-halaman yang paling sering mengeluarkan “access denied”. Contohnya adalah user non-admin yang mencoba masuk ke halaman administrasi tidak akan dperbolehkan, dan di sini akan dicatat siapa pelakunya. • Top ‘page not found’ errors: kalau kita menghapus konten, bisa saja ada orang yang masih ingin mengakses konten tersebut (misalnya karena leink ke konten itu pernah disebarluaskan). Di sini, akan diperlihatkan halaman-halaman yang bermasalah seperti itu. • Status report: di sini kita dapat melihat status instalasi Drupal kita, apakah ada maslaah teknis atau tidak. Sekali lagi, Anda sangat dianjurkan untuk pelan-pelan mencoba seluruh opsi yang ada di atas agar Anda dapat mendapatkan gambaran fleksibilitas yang dimiliki Drupal. Anda juga dapat mengakses menu “Help” yang tersedia linknya di sidebar. IV Mengupload Paket Drupal Sewaktu anda mendownload paket Drupal anda akan mendapatkan sebuah file yang terkompresi dengan format tar.gz berukuran 1,2 Mb yang biasa digunakan pada linux. Penulis menganjurkan agar anda mengubah format kompresi menjadi format Zip, sebab tidak semua web server dapat mengekstrak format tar.gz. Anda dapat mengubahnya dengan cara mengekstrak menggunakan winrar kemudian mengkompresnya kembali menjadi file zip. Sendangkan jika anda ingin mengupload satu persatu file itu sangatlah merepotkan. Dan pastikan pula isi kompresan tersebut langsung isi dari paket drupal, bukan sub foldernya. Langkah berikutnya adalah membuka control panel dari web server dengan cara mengakses web dari alamat yang telah ditunjukkan pada item 1 di bagian III, masukan username dan login dari item 2 dan 3 kemudian klik login. Berikutnya anda akan masuk kedalam control panel. Managemen situs anda seluruhnya tersedia disini. Dari control panel ini anda dapat mengupload file Drupal tersebut dengan cara klik file manager. Anda akan diarahkan pada tampilan seperti windows explorer dimana terdapat sebuah folder bernama htdocs dan file bernama DO NOT UPLOAD FILES HERE, memang anda tidak di perbolehkan mengupload di bagian ini (referensi untuk Ofees.net untuk web server lain mungkin sedikit berbeda). Berikutnya bukalah folder htdocs, di sini anda akan mendapatkan sebuah file bernama file for xxx.0fees.net should be uploaded here! Ya disinilah seharusnya anda menguploah paket Drupal tersebut (referensi untuk Ofees.net untuk web server lain mungkin sedikit berbeda). Klik tombol upload untuk masuk ke halaman upload file. Di sana terdapat sebuah tombol Choose, klik dan arahkan ke file drupal dalam bentuk zip tadi. Sampai disini mungkin anda bertanya-tanya dimanakah tombol Ok nya. Sebelumnya penulis juga sempat kebingungan. tombol OKnya adalah gambar cek (cawang) yang berwarna hijau. Selanjutnya server akan menganalisa file apakah layak di upload atau tidak, sebab beberapa server membatasi waktu upload maksimal 500 detik, Klik lagi cawang hijau, setelah sukses kembalilah ke file manager dengan klik panah berwarna biru. Langkah berikutnya adalah mengekstrak file drupal tersebut dengan cara beri cawang pada file drupal tersebut kemudian klik tombol unzip. Ikuti petunjuk berikutnya V Membuat Database Sebelum mengkonfigurasi dan install web, terlebih dahulu anda diharuskan untuk membuat database, di anjurkan untuk menggunakan database MySql, Tetapi jika anda menyukai Postgre tidak dilarang. 1. Buka kembali halaman Control Panel 2. Klik MySql database 3. Buatlah sebuah database beri nama yang sederhana, secara default webserver akan menambahkan embel-embel di depannya. Ingat baik-baik nama database ini. Anda di izinkan untuk membuat sampai 3 database biasanya, tetapi 1 saja sudah cukup untuk sebuah website VI Configurasi dan Instalasi Drupal Setelah anda mengupload drupal ke web server anda masih perlu mengconfigurasi dan menginstal drupal agar dapat digunakan. 1. Langkah pertama adalah menyediakan file seting.php dalam direktori /sites/default/ ini dapat anda lakukan dengan cara membuka file manager dari control panel. Dalam direktori ini telah tersedia file bernama default.seting.php anda dapat mengcopy file ini dan diberi nama seting.php 2. Selanjutnya anda telah siap untuk menginstal Drupal. Bukalah browser kemudian isikan alamat url anda 3. Anda akan masuk ke halaman instalasi awal. Kliklah Install Drupal in English 4. Berikutnya pilihlah type database yang telah anda buat sebelumnya, apakah MySql atau PgSql. Tulislah nama database yang telah anda buat pada bagian V diatas pada kotak Database Name berikut username dan passwordnya. Yang perlu di perhatikan disini adalah mengganti Database server dengan cara klik advanced options. Gantilah Database Host yang sebelumnya Localhost dengan yang telah ditentukan server pada bagian III item nomor 4 di atas. 5. Berikutnya anda di perintahkan untuk mengisi site name (nama situs), site email address (alamat email situs), disamping itu juga anda akan membuat login Administrator untuk mengakses admin situs anda 6. Simpan informasinya dengan klik tombol Save, anda saat ini dapat mengakses halaman situs anda dan mengelola isi halaman situs anda melalui login admin yang telah anda buat sebelumnya. Sampai disini anda telah berhasil membuat sebuah website dasar Drupal. Berikutnya anda dapat mengubah atau menambah isi dari website anda dari user admin. Paket drupal dasar sudah cukup lengkap dengan 6 tema yang dapat anda ubah. Beberapa fitur memang belum tampil, anda dapat mengaktifkannya melalui Administer VII Menambah tema dan Modul Anda dapat menambah tema maupun modul pada website anda agar tampilam website lebih indah dan interaktif. Tema dan modul ini dapat anda download di website resmi drupal. Anda hanya perlu meletakkan folder yang berisi tema di /sites/all/themes Sedangkan modul anda simpan di /sites/all/modules Anda perlu membuat terlebih dahulu folder ini sebab folder ini belum tersediaInfrastruktur yang Lebih Solid Saat pertama kali melihat source code Joomla, saya langsung berpikir bahwa kode Joomla tidak begitu baik. Misalnya, saya tidak dapat melihat alasan mengapa ada perbedaan antara components, libraries, modules, dan plugins. Lalu dalam setiap file PHP ada kode-kode pengaman yang sebenarnya tidak diperlukan. Drupal merupakan sebuah framework yang sangat solid dan fleksibel. Sebagai contoh, kelas-kelas pengguna dalam Joomla sudah terpatri sejak instalasi dan tidak dapat diubah sama sekali (hanya ada administrator, publisher, dll.). Dalam Drupal, kelas user dapat dibuat berapa saja. Anda ingin membagi tugas administrasi berita dan forum ke dua orang yang berbeda, dan masing-masing dilarang mengganggu kerja yang lain? Tidak masalah dalam Drupal. Drupal juga sangat baik dalam hal kategorisasi konten. Sama seperti pembangunan kota, infrastruktur yang baik merupakan bekal yang sangat penting bagi kehidupan sebuah proyek CMS. Support untuk Database Selain MySQL Drupal 6 telah memiliki database abstraction layer sendiri. Berarti, akan sangat mudah untuk menggunakan RDBMS lain selain MySQL. Joomla, sayangnya, hanya dapat digunakan untuk MySQL, dan untuk mengubah hal tersebut akan ada sangat banyak kode yang harus ditulis ulang karena banyak query dalam Joomla yang hanya khusus dimengerti oleh MySQL. Update Otomatis Drupal dapat diatur agar memberitahu administrator setiap ada update untuk modul-modul yang digunakan serta update pada core Drupal itu sendiri. Jadi, Anda tak perlu lagi memeriksa setiap modul yang digunakan untuk melakukan update. Hal ini penting sekali lo kalau website Anda punya banyak musuh, agar website Anda selalu terjaga dari kemungkinan-kemungkinan hacking. Fitur-fitur yang Modular Bisakah Anda mematikan fitur komentar dalam Joomla, sampai tidak ada satupun kode untuk fitur komentar yang digunakan? Bisakah Anda mematikan fitur upload gambar? Bisakah Anda mematikan fitur upload file? Dengan Drupal, bisa. Selain itu, karena sistemnya yang fleksibel sekaligus ketat, banyak modul Drupal yang saling menambah fitur satu sama lain. Di Joomla, ada banyak extension yang memiliki fitur yang (hampir) sama, atau hanya merupakan gabungan dari dua extension. Development Cycle yang Cepat Anda dapat melihat sendiri kecepatan development Drupal dengan Joomla. Sebagai contoh, Drupal 6 dirilis lebih dahulu daripada Joomla 1.5, padahal versi Joomla sebelumnya sudah lebih tua daripada versi Drupal terdahulu. Selain itu para developer Drupal sangat yakin akan fitur-fitur yang mereka tambahkan dalam setiap rilis, sampai-sampai mereka berkomitmen bahwa setiap rilis yang menambah fitur akan menambah satu major version number (misalnya dari 5.7 ke 6.0). Berarti, ada sangat banyak perubahan dalam satu kali rilis – menambah major version itu layaknya melakukan upgrade dari Windows XP ke Windows Vista. Bagaimana dengan Joomla? Dengan waktu development yang kurang lebih sama, mereka masih kurang percaya diri untuk menambah major version number dari 1 ke 2, mereka hanya menambahkan minor version number dari 1 ke 1.5. Tentu saja, penomoran versi tidak dapat dijadikan pegangan (yang mana yang menurut Anda lebih canggih – Linux Kernel 2.6 atau Photoshop 7.0?), tetapi kita punya gambaran umum mengenai banyaknya fitur-fitur yang dijejali dalam satu kali rilis. Lebih Ringan / Lightweight Joomla_1.5.1-Stable-Full_Package.tar.gz memiliki besar sekitar 3 MB lebih, sedangkan drupal-6.1.tar.gz hanya sebesar sekitar 1 MB. Saat diekstraksi, Joomla memiliki besar 12.2 MB; Drupal 3.3 MB. Perbedaannya hampir empat kali lipat! Selain itu, ada 3573 file di dalam Joomla_1.5.1-Stable-Full_Package.tar.gz. Dalam drupal-6.1.tar.gz? Hanya ada 463 file! Mungkin Anda berpikir, mengapa masalah besar file saja menjadi masalah besar, bukankah hard disk di rumah saya saja sudah sebesar 40 GB / lebih, apalagi di server saya??? Bukan itu masalahnya. Makin sedikit besar file maka makin sedikit kode PHP yang ada. Maka: • makin sedikit kode yang harus dieksekusi oleh webserver. Berarti webserver akan berjalan lebih cepat. Tentu saja di sini kita berasumsi (yang salah) bahwa semua kode dieksekusi di setiap request. • makin sedikit tempat bug bersarang. • makin sedikit jumlah kode yang harus dibaca seorang programer yang ingin mencoba meng-hack, memperbaiki, atau menambah fitur pada Joomla/Drupal. Selain itu, kebutuhan ruang harddisk yang kecil juga sangat diperlukan untuk orang-orang yang menggunakan hosting murah dengan disk-space yang kecil (misalnya 10 MB atau 50 MB). Bayangkan saja, dengan hosting 10 MB, seseorang tidak dapat menginstall Joomla sama sekali, sedangkan ia dapat menginstall Drupal dan masih memiliki sisa ruang sebesar 6 MB lebih untuk database. Apalagi jika Anda menghitung waktu yang diperlukan untuk melakukan upload via FTP. Support untuk Multiple Website Dengan Drupal Anda akan diberikan pilihan untuk membangun lebih dari satu website dengan codebase yang sama. Berarti And ahanya perlu meng-upload Drupal, module, dan theme yang diperlukan sekali saja dan semua itu dapat digunakan untuk beberapa website di server yang sama. Jika Anda melakukan upgrade terhadap codebase, maka semua website Anda akan otomatis ter-update! Oke kan? • Blocks: block adalah pembagian isi yang ada dalam sidebar, header, footer, dll. (mirip seperti widgets pada WordPress). Contoh block adalah tampilan navigasi dan tampilan banyaknya pengguna yang online. Dengan Drupal kita dapat mengatur letak block-block tersebut, sesuai dengan tempat yang disediakan oleh theme. • Menus: di sini kita mengatur link-link yang muncul di website kita sebagai navigasi. Misalnya, kita dapat menaruh link ke halaman “About Us” di sebelah kanan atas website (Primary Links). • Modules: sebuah modul akan memberi fungsi tambahan dalam Drupal. Contoh module adalah module untuk upload gambar dan module untuk menambahkan text editor pada kotak komentar. Jika ada fitur yang seharusnya ada dalam Drupal tetapi tidak ada, maka module-lah jawabannya. • Themes: di sini Anda dapat mengatur desain website yang digunakan dan beberapa pengaturan tentang desain. Content Management • Comments: lihat, edit atau delete komentar-komentar yang masuk ke situs Anda. Ada juga pengaturan untuk komentar. • Content: lihat, edit atau delete konten website Anda. • Content types: konten dalam Drupal dibagi dalam beberapa tipe. Contoh tipe konten adalah: forum topic, artikel, blog post (Anda dapat membuat content type sendiri). Setiap content type bisa punya pengaturan sendiri, misalnya kita dapat mengatur agar forum topic dapat memiliki attachment ke dalamnya, tetapi artikel tidak. • Post settings: mengatur cara-cara user melakukan posting (harus preview dulu atau tidak, dll.). Di sini ada pengaturan untuk teaser, yang tidak lain adalah penggalan konten yang akan muncul di halaman depan. • RSS Publishing: pengaturan tentang RSS feed (tidak begitu penting). • Taxonomy: inilah salah satu kata-kata sulit yang disukai Drupal – padahal taxonomy tidak lain adalah kategori konten. Taxonomy terdiri dari vocabulary, contohnya “Topik Utama”. Tiap vocabulary memiliki term (terminologi) yang banyak, contohnya “CMS”, “Web Development”, “Security”. Bagi Anda yang familiar dengan blog, taxonomy juga bisa berlaku sebagai tag. Site Configuration • Actions: di sini kita dapat mengatur agar sesuatu terjadi jika terjadi hal yang lain (apa tuh maksudnya? :D). Contohnya kita dapat mengatur agar website kita mengirimkan e-mail setiap ada komentar baru. • Administration theme: pengaturan tentang theme mana yang digunakan pada halaman administrasi (sangat tidak penting). • Clean URLs: pengaturan ini akan menghilangkan “?q=” pada URL. Contohnya, http://localhost/drupal-6/?q=admin akan berubah menjadi http://localhost/drupal-6/admin. Sayangnya dibutuhkan pengaturan khusus pada Apache untuk ini (makanya fitur ini dimatikan secara default). • Date and time: pengaturan tentang waktu. • Error reporting: pengaturan tentang halaman error dan laporan error jika terjadi masalah dengan website Anda. • File system: di sini kita mengatur letak Drupal menaruh file-file yang di-upload oleh user. • Image toolkit: 99% tidak pernah digunakan, jika Anda menggunakannya Anda sudah lebih pintar dari saya ;) • Input formats: di sini kita mengatur filter yang digunakan user untuk melakukan posting. Misalnya Anda dapat mengatur penggunaan HTML (buat orang-orang teknis), BBCode (buat yang sering buka-buka forum), atau Wiki format (buat yang sering buka-buka wiki). Tentu saja semua fitur tambahan tersebut memerlukan module tambahan. • Logging and alerts: pengaturan log (tidak begitu penting). • Performance: di sini kita dapat meningkatkan kecepatan website dengan menyalakan fitur-fitur untuk caching. Tidak dianjurkan untuk website yang masih dalam tahap pembuatan. • Site information: di sini kita dapat mengatur judul, motto, e-mail, footer dll. dari website kita. • Site maintenance: di sini kita dapat mematikan website kita untuk sementara selama dilaksanakannya maintenance. User Management • Access rules: di sini kita dapat memblokir user yang nakal dengan filter username, e-mail, atau IP address. • Permissions: di sini kita dapat mengatur kewenangan yang dimiliki oleh tiap-tiap role (penjelasan mengenai role ada di bawah ini). • Roles: di sini kita dapat mengatur tentang role. Role dalam Drupal merupakan “kelas” (seperti dalam kelas sosial), yang berguna ntuk mengatur kewenangan seorang user. Contohnya, user dengan role “editor” bisa mengedit artikel, user dengan role “forum administrator” bisa mengedit dan menghapus forum topic. Kita dapat membuat role sebanyak yang diperlukan. • User settings: pengaturan registrasi user dan profil user secara umum. • Users: lihat, edit, dan hapus user yang sudah ada, serta menambahkan user baru. Reports Dalam Drupal 5, bagian ini disebut Logs, tetapi isinya sama saja. Anda dapat mengaktifkan module Statistics untuk menambahkan bebearapa fitur di dalam bagian ini. • Recent log entries: Drupal mencatat banyak hal, seperti saat ada komentar baru, konten baru, atau error. Di sini kita dapat melihat catatan-catatan tersebut. • Top ‘access denied’ errors: di sini kita dapat melihat halaman-halaman yang paling sering mengeluarkan “access denied”. Contohnya adalah user non-admin yang mencoba masuk ke halaman administrasi tidak akan dperbolehkan, dan di sini akan dicatat siapa pelakunya. • Top ‘page not found’ errors: kalau kita menghapus konten, bisa saja ada orang yang masih ingin mengakses konten tersebut (misalnya karena leink ke konten itu pernah disebarluaskan). Di sini, akan diperlihatkan halaman-halaman yang bermasalah seperti itu. • Status report: di sini kita dapat melihat status instalasi Drupal kita, apakah ada maslaah teknis atau tidak. Sekali lagi, Anda sangat dianjurkan untuk pelan-pelan mencoba seluruh opsi yang ada di atas agar Anda dapat mendapatkan gambaran fleksibilitas yang dimiliki Drupal. Anda juga dapat mengakses menu “Help” yang tersedia linknya di sidebar. IV Mengupload Paket Drupal Sewaktu anda mendownload paket Drupal anda akan mendapatkan sebuah file yang terkompresi dengan format tar.gz berukuran 1,2 Mb yang biasa digunakan pada linux. Penulis menganjurkan agar anda mengubah format kompresi menjadi format Zip, sebab tidak semua web server dapat mengekstrak format tar.gz. Anda dapat mengubahnya dengan cara mengekstrak menggunakan winrar kemudian mengkompresnya kembali menjadi file zip. Sendangkan jika anda ingin mengupload satu persatu file itu sangatlah merepotkan. Dan pastikan pula isi kompresan tersebut langsung isi dari paket drupal, bukan sub foldernya. Langkah berikutnya adalah membuka control panel dari web server dengan cara mengakses web dari alamat yang telah ditunjukkan pada item 1 di bagian III, masukan username dan login dari item 2 dan 3 kemudian klik login. Berikutnya anda akan masuk kedalam control panel. Managemen situs anda seluruhnya tersedia disini. Dari control panel ini anda dapat mengupload file Drupal tersebut dengan cara klik file manager. Anda akan diarahkan pada tampilan seperti windows explorer dimana terdapat sebuah folder bernama htdocs dan file bernama DO NOT UPLOAD FILES HERE, memang anda tidak di perbolehkan mengupload di bagian ini (referensi untuk Ofees.net untuk web server lain mungkin sedikit berbeda). Berikutnya bukalah folder htdocs, di sini anda akan mendapatkan sebuah file bernama file for xxx.0fees.net should be uploaded here! Ya disinilah seharusnya anda menguploah paket Drupal tersebut (referensi untuk Ofees.net untuk web server lain mungkin sedikit berbeda). Klik tombol upload untuk masuk ke halaman upload file. Di sana terdapat sebuah tombol Choose, klik dan arahkan ke file drupal dalam bentuk zip tadi. Sampai disini mungkin anda bertanya-tanya dimanakah tombol Ok nya. Sebelumnya penulis juga sempat kebingungan. tombol OKnya adalah gambar cek (cawang) yang berwarna hijau. Selanjutnya server akan menganalisa file apakah layak di upload atau tidak, sebab beberapa server membatasi waktu upload maksimal 500 detik, Klik lagi cawang hijau, setelah sukses kembalilah ke file manager dengan klik panah berwarna biru. Langkah berikutnya adalah mengekstrak file drupal tersebut dengan cara beri cawang pada file drupal tersebut kemudian klik tombol unzip. Ikuti petunjuk berikutnya V Membuat Database Sebelum mengkonfigurasi dan install web, terlebih dahulu anda diharuskan untuk membuat database, di anjurkan untuk menggunakan database MySql, Tetapi jika anda menyukai Postgre tidak dilarang. 1. Buka kembali halaman Control Panel 2. Klik MySql database 3. Buatlah sebuah database beri nama yang sederhana, secara default webserver akan menambahkan embel-embel di depannya. Ingat baik-baik nama database ini. Anda di izinkan untuk membuat sampai 3 database biasanya, tetapi 1 saja sudah cukup untuk sebuah website VI Configurasi dan Instalasi Drupal Setelah anda mengupload drupal ke web server anda masih perlu mengconfigurasi dan menginstal drupal agar dapat digunakan. 1. Langkah pertama adalah menyediakan file seting.php dalam direktori /sites/default/ ini dapat anda lakukan dengan cara membuka file manager dari control panel. Dalam direktori ini telah tersedia file bernama default.seting.php anda dapat mengcopy file ini dan diberi nama seting.php 2. Selanjutnya anda telah siap untuk menginstal Drupal. Bukalah browser kemudian isikan alamat url anda 3. Anda akan masuk ke halaman instalasi awal. Kliklah Install Drupal in English 4. Berikutnya pilihlah type database yang telah anda buat sebelumnya, apakah MySql atau PgSql. Tulislah nama database yang telah anda buat pada bagian V diatas pada kotak Database Name berikut username dan passwordnya. Yang perlu di perhatikan disini adalah mengganti Database server dengan cara klik advanced options. Gantilah Database Host yang sebelumnya Localhost dengan yang telah ditentukan server pada bagian III item nomor 4 di atas. 5. Berikutnya anda di perintahkan untuk mengisi site name (nama situs), site email address (alamat email situs), disamping itu juga anda akan membuat login Administrator untuk mengakses admin situs anda 6. Simpan informasinya dengan klik tombol Save, anda saat ini dapat mengakses halaman situs anda dan mengelola isi halaman situs anda melalui login admin yang telah anda buat sebelumnya. Sampai disini anda telah berhasil membuat sebuah website dasar Drupal. Berikutnya anda dapat mengubah atau menambah isi dari website anda dari user admin. Paket drupal dasar sudah cukup lengkap dengan 6 tema yang dapat anda ubah. Beberapa fitur memang belum tampil, anda dapat mengaktifkannya melalui Administer VII Menambah tema dan Modul Anda dapat menambah tema maupun modul pada website anda agar tampilam website lebih indah dan interaktif. Tema dan modul ini dapat anda download di website resmi drupal. Anda hanya perlu meletakkan folder yang berisi tema di /sites/all/themes Sedangkan modul anda simpan di /sites/all/modules Anda perlu membuat terlebih dahulu folder ini sebab folder ini belum tersedia


Ophcrack is a Windows password cracker based on rainbow tables. It is a very efficient implementation of rainbow tables done by the inventors of the method. It comes with a GTK+ Graphical User Interface and runs on Windows, Mac OS X (Intel CPU) as well as on Linux.


Hebatnya lagi, Ophcrack tersedia dalam bentuk LiveCD, sehingga tidak diperlukan proses instalasi dan tidak perlu password admin, hanya butuh akses agar komputer dapat booting dari CD (biasanya urutan booting default BIOS komputer saat ini dimulai dari CD/DVD ROM, so don’t worry) . Ophcrack LiveCD merupakan Linux yang berbasis SLAX (turunan dari Slackware) dan sudah terdapat Ophcrack dan Rainbow Table untuk cracking password alpanumerik.

Intinya hampir sama dengan cara kerja pwdump6, namun karena Ophcrack menggunakan linux LiveCD sehingga dapat langsung mount file sistem Windows tanpa perlu login ke Windows serta membaca file Hash (windows\system32\config) dan melakukan dump ke file text biasa yang kemudian dapat langsung di crack. Dan hebatnya, tidak perlu Tools seperti JTR lagi, karena crack dilakukan dengan Ophcrack menggunakan Rainbow Table dan memberikan hasil yang sangat cepat.

Ok.. langsung aja kita praktek, tapi sebelumnya pasang disclaimer dulu ah… biar bisa ‘lepas’ tanggung jawab kalau tutorial ini disalahgunakan oleh pihak lain

Disclaimer:
This document was written in the interest of education and care of awareness for unaware people. The author cannot be held responsible for how the topics discussed in this document are applied.

Lets Begin
Pertama kali anda harus mendownload file ISO Ophcrack LiveCD dari sini. Lalu burn ke dalam CD. Dan selanjutnya boot Komputer ‘target’ dari Ophcrack LiveCD, maka akan tampak seperti ini :

Tekan Enter dan biarkan proses Booting berlangsung. Ophcrack akan otomatis masuk ke windows manager menggunakan fluxbox dan langsung menjalankan Ophcrack. Proses pertama adalah mendapatkan file HASH dari partisi yang berisi file Windows kemudian di dump ke file /tmp/ophcrack.tmp

Kemudian tunggu beberapa saat untuk melakukan cracking.
Saya melakukan pengujian menggunakan spesifikasi sebagai berikut : Prosessor AMD +2000 1.6 Ghz, Memori 256 Mb dan dijalankan menggunakan VM-Ware.
Lalu saya menggunakan password yang sangat sederhana, yaitu ‘password123′ dan ‘password’. Hasilnya, Ophcrack mampu menebak kedua password dengan tepat dan hanya membutuhkan waktu 1 Menit!!
Lalu saya coba untuk mengkombinasikan huruf, angka dan simbol dengan memberikan password : ‘p4ssw0rd’ dan ‘p4ssw0rd~!@#’. Hasilnya, Ophcrack mampu menebak ‘p4ssw0rd’ dengan waktu 8 menit dan tidak dapat menemukan ‘p4ssw0rd~!@#’.

Selain menggunakan CD, dengan sedikit modifikasi, Ophcrack juga dapat dijalankan melalui USB Flashdisk. Caranya dengan menginstall SLAX ke dalam USB Flashdisk dan menambahkan modul ophcrack di SLAX serta menyalin Rainbow Tables ke dalam USB, maka Ophcrack LiveUSB sudah dapat dijalankan
Selain itu, untuk mempersingkat waktu, kita dapat mengambil file HASH terlebih dahulu yang terletak di/tmp/ophcrack.tmp kemudian baru di crack di tempat lain tanpa perlu menunggu lagi di komputer target.
Saran
Ibarat pisau bermata dua, Ophcrack dapat menjadi sangat berguna ketika ada seseorang yang lupa password Windows dan ingin me-recovery password dengan cepat dan mudah. Namun disisi lain, Ophcrack dapat juga menjadi ’senjata’ ampuh bagi cracker untuk menjebol Windows dengan cara yang sangat mudah dan cepat. Bahkan kabarnya Ophcrack ini merupakan tools yang paling cepat untuk crackpassword Windows. Untuk itu ada beberapa hal yang dapat mengurangi resiko agar password komputer kita tidak ‘dibobol’ dengan mudah.
1. Setting password BIOS komputer dan atur urutan boot agar tidak melakukan booting pertama kali dari CD atau USB.
2. Gunakan password yang terdiri dari huruf+angka+simbol agar tidak mudah di crack.
Oph… Crack!!